Sabtu, 10 November 2012

Kau, Aku, dan Tempat Biasa.

Bonjour #B !


Terimakasih kau sudah memberiku 10.11.12 yang seperti aku inginkan. Terimakasih atas Sabtu indah yang menjelma menjadi ruang harap penuh pinta. Terlalu singkat memang untuk dirasa, saat kau menjemputku di tempat biasa. Seketika itu seakan semestaku seakan berada di genggamanmu. Dengan ragu kubiasakan lagi membonceng di belakangmu, seperti satu semester lalu. Aku masih ingat? Tentu saja.  Ahhh ingatanku terlempar ke dimensi lampau yang membawaku ke ketakutan, tak tertahan. Dan aku sadar kau pun menyadari apa yang aku rasakan. Berbalik dan memandangiku lekat.
Aku takut. Hanya itu yang bisa terlontar dari bibirku. Kau masih memandangiku, tanganmu berusaha menggenggam jemariku.  Aku membiarkannya. Lega. Bahagia. Hanya itu yang aku rasa, tapi ketakutanku semakin memuncak..... Aku takut ini hanya menjadi igauan sebuah mimpi, yang jika aku aku terbangun semua akan kembali seperti semula. Yahh tak ku hiraukan semua rasa takutku, kata temanku "Nikmatilah, selagi masih bisa terjadi." dan..... tangan itu lagi-lagi memburu jari-jatiku. Makin  takuuuut...

Ya, aku juga masih ingat saat tadi kutanyakan sebuah kenyataan yang tak mampu kaujelaskan. Apa kau takut membuatku sakit? Tapi sebenarnya itulah yang sudah terjadi, semenjak kembalinya kamu 14 September lalu. Dan dengan kau yang tanpa jawaban itu makin membuatku sakit #B. Kebahagiaan tadi hilang tertutupi hal ini. Aku hanya butuh jawaban 'Ya atau Tidak'. Bukan 'Kamu tau dari siapa?'  Tetes demi tetes seketika menghujani sudut-sudut hati. Untung ragaku masih bisa menutupinya, sampai kau mengantarku kembali, ke tempat biasa...